Perang Banjar 1868

Perang Banjar 1868

Ketika Gusti Ngurah Jelantik naik tahta, wilayah Buleleng sudah menjadi satu. Kanan tetapi punggawa Jagaraga yang diangkat tidak disenangi rakyat. Aksi protes pun terjadi. Belanda marah dan membuang para pemrotes ke Banyuwangi dan Sulawesi. Adegan kisah perang Banjar itu tentu ada pemicunya dan berlanjut terus. Paling tidak ada dua tokoh yang dikagumi dalam peristiwa bersejarah itu. Mereka yaitu, Ida Made Rai dan Men Blegug. Ida Made Rai memenangkan dua kali pertempuran sebelum akhirnya dikalahkan oleh ekspedisi yang jauh lebih kuat. Perang banjar yang meletus pada 1868 itu turut menjiwai napas gerakan perjuangan kemerdekaan di Bali pada era perjuangan fisik antara 1946 sampai 1949. Berdasarkan jasanya kedua tokoh itu patut dipertimbangkan untuk dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional.

Karya : Soegianto Sastrodiwiryo
Ukuran : A5 - 152 hal
Harga : 35.000
Berat +- : 200 g

www.tokopedia.com/mbukubali
www.shopee.com/mbukubali
www.bukalapak.com (cari : m buku bali)
wa : 081936023593

#mbukubali #bukubali #bukuhindu #bukuSejarahBali #bukuSejarahBuleleng #bukuPerangBanjar