Esensi Bunyi Gamelan dalam Prosesi Ritual Hindu

Esensi Bunyi Gamelan dalam
Prosesi Ritual Hindu
Perspektif, filosofi-filosofi, psikologis, sosiologis dan sains

Bunyi gamelan diyakini disusun berdasarkan pada suara gemuruh yang berada di dasar bumi yang disebut prakempa. Bunyi tersebut menyebar ke seluruh penjuru dunia yang kemudian disebut bunyi pangider bhuana yang dalam teori penciptaan alam disebut sebagai “dentuman besar” (big bang). Dalam kitab suci Veda bunyi penciptaan alam itu disebut sebagai Nada Brahman atau suara Om yang vibrasi dan resonansinya masih diabadikan hingga saat ini di dalam ether atau akasa. Bunyi tersebut kemudian disusun (direkonstruksi) oleh Bhagawan Wiswakarma ke dalam dua kelompok bunyi yang disebut kelompok laras pelog dan kelompok laras selendro. Kelompok laras pelog merupakan simbol dan Dewa Kama Jaya atau simbol maskulin sedangkan kelompok laras selendro merupakan simbol Dewi Kama Ratih atau simbol feminim. Gamelan laras pelog jika dipukul akan mengeluarkan nada-nada dang, dung, deng dong, ding sedangkan gamelan laras selendro jika dipukul seakan mengeluarkan nada-nada ndong, ndeng, ndung,ndang, nding. Bunyi yang dikeluarkan oleh setiap bilah gamelan sesungguhnya melambangkan nyasa atau simbol dari salah satu ista dewata. Setiap lembar bilah gamelan hakikatnya bagaikan nomor telepon pada salah satu ista dewata. Jadi gamelan sesungguhnya adalah teknologi tingkah tinggi yang merupakan implementasi dari teologi Hindu.

Karya  : I Ketut Donder
Ukuran : A5
Harga : 45.000

www.tokopedia.com/mbukubali
wa : 081936023593

#bukubali #bukuhindu #bukugambelan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar