Bung Karno Marah
Kekecewaan Sang Proklamator pada Politikus Sekarang
Seandainya sang Bapak Proklamasi, Bung Karno, masih hidup atau terbangun dari kuburnya, lalu melihat realitas politik yang terjadi dewasa ini, boleh jadi ia akan menangis sekaligus marah. Marah karena nilai-nilai kemanusiaan dikebiri, Pancasila dikhianati, dan undang-undang hanya dijadikan legitimasi politis.
Bung Karno tentu saja akan geram melihat kenyataan politik yang begitu memilukan. Satu sisi, "perjuangan atas nama rakyat" digembar-gemborkan oleh sejumlah politikus, dan di sisi lain "hak-hak rakyat" justru dirampas.
Memang, masa kepemimpinan Bung Karno bukannya sepi dari hiruk-pikuk politik. Saat itu, banyak pula elite politik yang saling tikam memperebutkan kekuasaan. Tetapi, betapa pun konflik antara elite sering terjadi, suasananya tidak seheboh dan semrawut seperti masa sekarang. Kini, dinamika politik sudah menjelma sebagai panggung yang anti-kemanusiaan, yang lihai menipu rakyat dengan jargon-jargon suci.
Buku ini mencoba mengurai kelemahan bangsa Indonesia di masa ini yang selayaknya kita renungi dan perbaiki. Betullah kiranya ungkapan Bung Karno yang menjadi pertanda bagi kita semua, "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri."
Karya : Andi Setiadi
Ukuran : A5
Harga : 50.000
Berat +- : 200 g
www.tokopedia.com/mbukubali
wa : 081936023593
#bukubali #bukuhindu #bukusejarahindonesia #bukusoekarno #bukubungkarnomrah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar