m book 24 - Karya Pura Dalem Lokaserana



Syukur kehadapan Tuhan atas anugerahNya bagi kita semua. Semoga semua memperoleh kesehatan dan kebahagiaan tentunya. Dan Agustus 2014 buku ini selesai.

Karya merupakan upacara Hindu Bali yang besar tidak setiap saat dilaksankan di pura. Dalam upacara yang rutin dilaksankan biasanya setiap enam bulan sekali (kalender Bali), biasa disebut dengan odalan di desa setempat. Karya biasanya dilaksanakan minimal dalam 30 tahun sekali, juga disesuaikan dengan  kelengkapan, dana dan segala sesuatu untuk melaksanakan upacara besar ini. Rentetan acara pun biasanya dilangsungkan kurang lebih selama sebulan.

Kali ini Desa Lokaserana, Siangan, Gianyar, Bali melaksanakan Karya di Pura Dalem Kadewatan yang puncak upacaranya dilaksanakan pada Buda Cemeng Merakih tanggal 9 Juli 2014. Rentetan upacara yang
tertera di jadwal dimulai 13 April 2014 yaitu Mapiuning dan Nanceb Rompok dan berakhir pada 20 Agustus 2014 yaitu Nugtug Bulan Pitung Rahina.

Antusias dan semangat warga desa untuk melaksanakan Karya sudah tampak dari dilaksanakan bebrbagai kegiatan jauhjauh hari sebelumnya. Ngayah, membuat upakara sudah dilaksanakan lebih dari dua bulan sebelumnya. Persiapan ini dilaksanakan agar nantinya Karya ini bisa berjalan lancar. Hal yang menarik dari upacara keagamaan di Pura Dalem Kadewatan adalah upacara ini baru pertama kali dilaksanakan. Beberapa orang tua, tokoh masyarakat yang sempat ditanyakan mereka belum pernah mengenal atau melaksanakan Karya di desa. Jadi hal ini sangat menarik, hal baru bagi warga desa.

Tidak semua rentetan upacara sempat saya saksikan dan foto, hanya beberapa saja. Beberapa hal menarik seperti Nyukat Genah (Pengukuran Tempat Upacara), Pakelem di Puncak Gunung Agung dan Danau Batur tidak sempat saya saksikan dan didokumentasikan dengan foto tentunya. Karya di Pura Dalem tentunya diisi dengan persiapan, Puncak Karya dan selanjutnya adalah Karya berakhir. Upacara ini dipimpin (Yajamana) oleh Ida Pedanda Wayahan Bun Griya Sanur Pejeng.

Awal Karya dilaksanakan persiapan seperti pembuatan sarana upakara, Nyukat Genah-Ngaryaning Rompok (Mengukurmembuat tempat upacara). Mendak Ida Betara Pangrajeg Karya di Penataran Pura
Besakih (Upacara Penjemputan), Nyengker Setra (Mengurung Kuburan). Mapepada (pembuatan isi-isi upakara), Tawur (upacara pembersihan), Padanan (berderma kepada warga luar desa), Mlasti ke Pantai Masceti (upacara pensucian), Mendak Bagia ke Griya Pejeng dan beberapa upacara lain. Untuk Karya dilanjutkan dengan Puncak Karya dengan berbagai kegiatan upacara. Beberapa hari selanjutnya  dilaksanakan upacara Nganyarin (persembahyangan), Ngider Dangsil (keliling desa). Nyenuk atau lebih dikenal oleh warga dengan nama Mabanjar-banjaran dan beberapa upacara penting lainnya.

Di akhir Karya dilaksanakan Rsi Bojana (terima kasih kepada semua sulinggih), Nuwek lan Mendem Bagia (Penanaman Bagia). Dan untuk acara lebih lengkapnya bisa dilihat di jadwal yang tertera di buku ini.

Mohon maaf jika ada kesalahan yang tentunya tidak disengaja. Saran dan masukannya tentunya diharapkan demi perbaikan dikemudian hari. Terima kasih atas semuanya dalam pembuatan buku ini.