m book 25 - ngerit baturiti 2014



Baturiti Ngerit 2014

Pertama saya ucapkan puja dan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa. Karena selalu diberikan berkah dan bisa selalu berkarya sampai saat ini.

Kali ini saya menampilkan foto-foto tentang upacara Ngerit yang ada di Desa Baturiti, Tabanan. Desa tempat tinggal saya, keluarga saya juga mengikuti prosesi ini karena memiliki sawa nenek saya yang telah
meninggal beberapa waktu lalu. Sekalian mendokumentasikan upacara-upacara yang ada. Tentunya tidak keseluruhan dapat saya dokumntasikan dengan foto.

Upacara Ngerit merupakan upacara ngaben bersama-sama (massal). Upacara kematian ini merupakan bagian dari Upacara Pitra Yadnya yang ada dalam umat Hindu Bali. Satu tempat dengan tempat lainya tentunya memiliki tradisi dan budaya berbeda dalah melaksanakan upacara ini. Tujuan masingmasing
adalah sama.

Ngaben memliki beberapa tujuan, banyak prosesi dilakukan saat upacara yang berlangsung kurang lebih satu bulan. Upacara yang dikatakan sebagai hutang seseorang kepada leluhur. Ada juga yang mengatakan
upacara ini adalah mengembalikan apa yang telah dipinjam semasa hidup, yaitu Panca Maha Buta. Pertiwi atau tanah, Apah atau air, T eja atau api, Bayu atau angin, Akasa atau Ether/ruang kosong. Mungkin secara
bodoh saya katakan adalah semua yang telah dipakai dalam kehidupan sang mendiang dikembalikan lagi dan atman bisa menyatu dengan Tuhan.

Semua dikembalikan dengan baik dan dilepaskan dari dunia ini. Dalam diri manusia terdiri dari dua unsur yaitu Jasmani dan Rohani. Menurut Agama Hindu manusia itu terdiri dari tiga lapis yaitu Raga Sarira, Suksma
Sarira, dan Antahkarana Sarira. Raga Sarira adalah badan kasar. Badan yang dilahirkan karena nafsu (ragha) antara ibu dan bapak. Suksma Sarira adalah badan astral, atau badan halus yang terdiri dari alam pikiran, perasaan, keinginan, dan nafsu (Cinta, Manah, Indriya dan Ahamkara). Antahkarana Sarira adalah
yang menyebabkan hidup atau Sanghyang Atma (Roh).


Raga sarira atau badan kasar manusia terdiri dari unsur panca mahabhuta yaitu pertiwi, apah, teja, bayu, dan akasa. Pertiwi merupakan unsur tanah yaitu bagian-bagian badan yang padat seperti daging. Apah meruakan unsur cair yaitu bagian-bagian badan yang cair seperti darah, kelenjar, keringat, air susu dan lainnya. Teja adalah api yaitu panas badan (suhu), emosi. Bayu merupakan angin yaitu nafas. Dan yang Akasa adalah ether, yakni unsur badan yang terhalus yang menjadikan rambut, kuku.

Hal yang menarik dilaksanakan dalam Ngerit ini adalah semua masyarakat desa bergotong-royong (ngayah) sehingga upacara bisa berjalan dengan baik dari awal sampai akhir. Rasa semangat wara yang dilaksanakan sepanjang hari dari pagi sampai pagi lagi. Saat malam basanya dilaksanakan hiburan seperti wayang, joged sebagai penyemangat begadang.

Kali ini ngerit dilaksanakan dalam dua bentuk. Ngelungah dan sawa wedhana, Ngelungah merupakan upacara kematian untuk anak yang belum tanggal gigi sedangkan Sawa Wedhana merupakan upacara ngaben jenazah yang telah dikubur .

Mohon maaf jika ada kesalahan yang tentunya tidak disengaja. Saran dan masukannya tentunya diharapkan demi perbaikan dikemudian hari. Terima kasih atas semuanya dalam pembuatan buku ini.
Foto dan tek oleh Nyoman Martawan