Pulau Bali telah lama membuka diri, terutama pelancong dan investasi di bidang pariwisata berikut infrastruktur yang mendukungnya. Kawasan suci Pura Uluwatu yang terletak di wilayah Banjar Karang Boma, Pecatu, kecamatan Kuta Selatan menjadi arena konflik baru, antara pandangan kawasan suci dan profan dengan keuntungan materi yang menjanjikan hidup mewah keduniawian. Di arena itu lalu turut bermain para calo, pemilik tanah, investor asing, pemerintah daerah baik provinsi maupun Kabupaten. Bagaimana mengelola konflik itu tanpa mengorbankan kawasan suci tetapi dapat menyejahterakan masyarakat sekitar? Inilah sebuah hasil studi yang kompleks dan aktual mengenai masalah-masalah kontemporer yang mungkin muncul di tempat.
Karya : Dr. I Made Adhika
Ukuran : A5
Harga : 50.000
www.tokopedia.com/mbukubali
wa : 081936023593
Tidak ada komentar:
Posting Komentar