Fungsi dan Manfaat
Rerajahan dalam Kehidupan
Menurut Prof. Dr. Poerbacaraka Aksara : yang pertama-tama masuk ke Indonesia adalah Aksara Palawa yaitu pada abad ke IV Masehi. Kemusian baru disusul oleh Aksara Devanagari. Dari Aksara Devanagari inilah timbul Aksara Kavi. Dari Aksara Kai ini timbul Kasara Jawa Kuna dan Bali Kuna. Dari proses tersebut timbul Aksara Bali yang dikenal dewasa ini. Aksara Bali yang biasa ada dua jenis yaitu Aksara Wreastra dengan 18 huruf untuk menulis Bahasa Bali lumbrah atau uum dan Aksara Swalalita terdiri dari 47 huruf yaitu 14 huruf vokal dan 33 huruf konsonan. Aksara Swalalita digunakan untuk menulis Bahasa Kavi dan Bahasa Sansekerta. Aksara Sakral dikenal dengan Aksara Modre untuk menuliskan hal-hal yang bersifat magis seperti tentan kadyatmikan, kelepasan dan Japa Mantra. Aksara Modre ada tiga macam yaitu Aksara Lokanatha, Aksara Pati (Panten) dan Wijaksara. Aksara Sakral ini dalam penggunaan sering dipadukan dengan gambar-gambar sakral yang disebut rerajahan. Umat Hindu di Bali sangat yakin bahwa Rerajahan tersebut mengandung kekuatan magis.
Karya : I Gede Jaman S.Ag.
Ukuran : A4
Harga : 75.000
www.tokopedia.com/mbukubali
wa : 081936023593
#bukubali #bukuhindu #bukurerajahan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar