Hanya Nestapa

 Hanya Nestapa


Aku tersungkur memeluk bumi. Tembok runtuh. Suara ledakan yang susul-menyusul bukan seperti yang pertama. Bumi bergetar bersama runtuhnya tembok-tembok.

“Duh Dewa Ratu!” teriakku.

Kedua peristiwa Bom Bali mengagetkan dunia, menggetarkan kehidupan banyak orang, yang tersisa hanya nestapa. HANYA NESTAPA.

......................................................................................

Sunaryono menulis Bali seperti melihat sekitar dengan mikroskop (Putu Wijaya).

Sunaryono dengan lincah, lancar dan memukau menyajikan konflik dan kompromi nilai tradisi budaya Bali ketika berhadapan dengan budaya modern. (I Nyoman Darma Putra).

Sunaryono Basuki Ks cenderung untuk memihak pada kualitas, pada mutu. (Budi Darma)

Bom Bali tidak hanya meluluhlantakkan raga, tapi juga menguras hati dan rasa. Sunaryono menuturkannya dengan tenang dan bersahaja. (Gde Aryantha Soethama).

Sunaryono saya kenal sebagai seorang yang bersahaja, dari cara hidup sampai dalam berkarya. Dengan demikian ovel dan cerpennya membumi. (Kurnia Effendi).

Membaca karya-karya Sunaryono Basuki Ks akan terasa semangat untuk memahami kebersamaan manusia. Karya-karyanya juga memperlihatkan bahwa sastra menjadi “ruang dialog estetis” bagi Indonesia yang pluralis. (Agus Noor).


Karya : Sunaryono Basuki Ks

Ukuran : A5 - 132 hal

Harga : 35.000

Berat +- : 200 g


wa https://wa.me/6281936023593

www.tokopedia.com/mbukubali

www.shopee.com/mbukubali

www.bukalapak.com (cari : m buku bali)


#mbukubali #bukubali #bukuhindu #bukuHanyaNestapa



Tidak ada komentar:

Posting Komentar