Wanita Amerika Dibunuh di Ubud
Seorang wanita warga negara Amerika Serikat, kepada teman kencannya, seorang wartawan, lelaki Bali, berpesan, ia ingin mati di Bali. Kelak jika ia mati, mayatnya agar diaben, diupacarai secara Hindu dan adat Bali.
Wanita itu, dalam petualangannya sebagai agen penjual senjata ke negara-negara dunia ketiga, tewas di Ubud, sebuah tempat peristirahatan yang tersohor ke seantero dunia. Ia dibunuh di sebuah tempat yang dikaguminya sebagai pulau kahyangan, tempat dewa-dewi bersemayam. Pulau yang diyakini tak pernah menyimpan peristiwa keji dan kekerasan berdarah.
Tapi, apakah mayat bukan pemeluk Hindu, bukan manu¬sia Bali, boleh diaben? Persyaratan apa harus dipenuhi oleh jasad itu agar ia sah diaben? Adakah sulinggih (pendeta) yang sudi muput (menyelesaikan) upacara itu?
Tak ada pendeta yang sudi menyelesaikan pegabenan itu, kecuali pendeta moderat Ida Pedanda Gambuh. Ia berpendapat, justru bagus jika orang-orang bukan pemeluk Hindu, dari bangsa-bangsa se dunia ingin diaben. Kenapa?
Novelet ini memikat berkat keberhasilan pengarang meramu turisme, seks, cinta sesaat, melalui pergulatan pandangan adat dan agama tokoh-tokohnya.
Karya : Gde Aryantha Soethama
Ukuran : A5 - 112 hal
Harga : 39.000
Berat +- : 200 g
wa https://wa.me/6281936023593
www.tokopedia.com/mbukubali
www.shopee.com/mbukubali
www.bukalapak.com (cari : m buku bali)
#mbukubali #bukubali #bukuhindu #bukuWanitaAmerika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar